Berawal dari kunjungan ke sebuah desa di Propinsi Nusa Tenggara Timur, Azalea Ayuningtyas yang biasa di panggil Ayu bersama teman-temannya bertemu ibu Sinta. Ibu Sinta adalah seorang ibu yang sedang hamil di Nusa Tenggara Timur yang sehari-hari bekerja di ladang. Kemudian ibu Sinta bercerita bahwa kegiatan berladang sudah menjadi kebiasaan orang di NTT, baik dalam keadaan sedang hamil ataupun tidak. Sudah menjadi budaya bahwa ibu-ibu di NTT harus menjadi tumpuan hidup keluarga karena para lelaki banyak yang pergi merantau keluar pulau. Kontur tanah yang kering dengan cuaca panas ditambah lokasi ladang yang jauh di atas bukit, membuat kegiatan berladang jadi begitu menguras energi. Akibatnya, kualitas hidup para ibu dan anak di NTT masih dibawah standar ideal. Fakta lain adalah 45% ibu hamil di NTT menderita kekurangan energi kronis. Kondisi ini berisiko menyebabkan keguguran, kematian ibu saat melahirkan dan kematian anak ketika masih bayi. Di seluruh NTT, sebanyak 359 ibu meninggal saat melahirkan per 100 ribu kelahiran hidup. Sementara itu, angka kematian bayi baru lahir di NTT tercatat sebanyak 26 dari 1.000 kelahiran hidup.

Hal inilah yang melatarbelakangi Ayu dan teman-teman untuk membuat sebuah social enterprise yang dinamai Du’ Anyam (Du berarti Ibu dalam bahasa NTT).

Du’Anyam, sebuah wirausaha sosial yang bertujuan meningkatkan kemampuan finansial para ibu usia hamil di Nusa Tenggara Timur (NTT) agar dapat mengakses fasilitas kesehatan serta gaya hidup yang lebih sehat terutama pada masa kehamilan. Hal ini dilakukan melalui penyediaan lapangan kerja alternatif yang mendayagunakan kearifan lokal yang telah dimilki masyarakat, yaitu anyaman daun lontar.

Saat ini Du’Anyam sudah ada di tiga desa di kabupaten Flores timur NTT, produk yang di hasilkan dari anyaman daun lontar pun sudah sangat beragam. Dalam hal pemasaran, produk-produk yang dihasilkan Du’Anyam dijual dalam bentuk corporate gift dan di pesan oleh resort dan vila daerah Bali.

Dalam menjalankan usaha sosialnya, Du’Anyam berharap agar bisa semakin banyak ibu yang bergabung, semakin banyak desa yang bisa di jangkau, sehingga akan berdampak pada peningkatan penghasilan untuk mengakses kesehatan, perbaikan nutrisi ibu hamil dan bayi di Nusa Tenggara Timur.

Du’Anyam telah mengikuti dan memenangkan kompetisi tingkat global diantaranya winner MIT Ideas Global Challenge tahun 2014 dan winner of Global Social Venture sektor Southeast Asia.

Sumber : gandengtangan.org, duanyam.com, wawancara dengan Ayu (CEO)